Tentang Cinta??..... (7)

DISCLAIMER: [Tulisan ini menurut pendapat saya pribadi, yang terdapat banyak kesalahan didalamnya, jangan percaya tulisan saya]

Assalamu'alaikum... Jawab dong hahahah XD

Menjawab tanpa terpaksa tanda anda punya rasa cinta, hahahaha
ntah cinta pada apapun itu saya harap itu hal yang baik~

OKEH, berhubung tidak berbeda jauh dari part 6. Saya harap anda sudah membacanya, agar bisa masuk dalam frekuensi tulisan part ini.

#DEFINISI CINTA?
Jika anda adalah manusia tentu anda tidak akan lepas dari kata tersebut "CINTA"
Mungkin anda pernah mencari, membuat dan meng-explore hal-hal terkait cinta, namun apa definisi cinta yang sebenarnya?

Saya yakin anda akan mendapatkan definisi cinta yang berbeda-beda dari setiap orang, dan anda tidak akan merasa puas dengan definisi-definisi tersebut sehingga anda membangun definisi cinta menurut anda sendiri.

Ketika anda mendapatkan definisi baru, kemungkinan besar anda akan menguji definisi anda apakah benar atau tidak, apakah dapat diterapkan dalam semua aspek dan mampu masuk dalam makna setiap kalimat atau tidak.

Dan pada akhirnya pasti definisi-definisi tersebut ada yang tidak dapat dimuat dalam semua kalimat.
Sebagai contoh:
Jika cinta bermakna kecenderungan untuk mendekati dan memiliki,
maka ia bisa diterapkan pada kalimat "Andre mencintai Zahra" dst
tapi apakah bisa diterapkan pada kalimat "Anak mencintai ibunya" atau "Aku mencintai diriku" ?

Jika cinta bermakna menginginkan kebahagiaan untuk sang objek.
maka ia bisa diterapkan pada kalimat "Rakyat mencintai Sang Raja", "Anak mencintai ibunya".
tapi apakah bisa diterapkan pada kalimat "Hamba ingin mencintai Tuhannya" ?

dan berbagai ragam definisi lainnya, yg mungkin anda bisa explore sendiri.

Sampai saat ini saya belum mendapatkan definisi cinta yang sebenarnya, karena kekurangan dan lemahnya akal yang saya miliki..

Sehingga saya memegang prinsip yaitu:
"Jika akal tak mampu memahami, biarkan hati yang memahami"

Pertanyaannya: "Bagaimana cara hati memahami cinta?"
Hal tersebut merupakan sebuah misteri, namun kita akan coba dengan beberapa pendekatan-pendekatan.

Dimulai dari apa itu hati dan apa hubungannya dengan cinta.

#HATI MUARA CINTA?
Jika kita pikir kembali, apakah hati kita mampu memahami? saya pikir belum tentu!
Namun menurut saya, hati yang sehat akan mampu memahaminya.

OKEH!
Saya yakin kita semua pernah merasakan cinta dan mencinta. Baik memberikan atau menerima cinta.
Memberikan cinta seperti memberi perhatian, memberi makan teman, membelikan minum atau membawa hadiah, dll.
Menerima cinta seperti mendapatkan fasilitas dari orang tua, didengarkan oleh sahabat saat bercerita, diberikan hadiah, dll.
Dan saya yakin, anda semua sadar bahwa hal tersebut adalah contoh bentuk cinta.

NAH!
Jika cinta memiliki BENTUK, dan bentuk cinta berupa sikap dan perbuatan yang positif.

Jika kasusnya adalah memberi cinta, Bukankah perbuatan positif tersebut merupakan perintah dari otak? Dan perintah otak tersebut berasal dari hati? Yang merasakan kenikmatan cinta?
Jika kasusnya adalah menerima cinta, bukankah bentuk cinta tersebut hanya dapat dirasakan oleh
hati? kenimatan diberikan hadiah? disanjung? didengarkan? dan lainnya?

Pada akhirnya, Semua hal tersebut berujung pada satu muara yaitu hati.
Lantas kenapa jika hati adalah muara cinta?

Pikirkanlah! jika cinta adalah sesuatu yang nikmat.
Bukankah muara cinta tersebut merupakan tempat ditampungnya cinta-cinta yang kita terima?
Bukankah semua kenikmatan letaknya ada dihati kita masing-masing?
Tidak hanya kenikmatan namun juga kebahagiaan?

Lantas kebersihan muara tersebut tentu akan mempengaruhi bagaimana kita merespon cinta yang diberikan kepada kita!

Saya yakin anda pernah merasakan anda tidak dihargai, pengorbanan anda serasa tidak berarti, semua yang anda lakukan seolah tidak berguna. Orang yang anda berikan cinta justru mencelakakan anda dan membenci anda!
Atau pada kasus yang extreme, dimana sang ibu telah berjuang mati-matian untuk menyekolahkan anaknya menghidupi anaknya, namun anaknya membentak dan tidak menghormati ibunya.

Pada kasus tersebut saya berasumsi bahwa sang ibu bekerja dan memberikan bentuk cinta dengan ikhlas, maka kemungkinan besar ada yang salah dalam muara cinta sang anak!

Tindakan dan respon anak yang menjadi negatif tersebut dikarenakan kotornya muara cinta,

Jika diibaratkan seperti air, semua yang ibunya tuang kedalam hati sang anak adalah air bersih. Kemudian setelah melalui penampungan yang kotor didalam hati sang anak. Air tersebut menjadi kotor dan malah mengubah air bersih menjadi air tuba.

Sekarang pribahasa tentang "Air Susu dibalas dengan Air Tuba" masuk akal dalam kepala saya,

Begitu panjangnya penjelasan tentang hati dan cinta, yang bahkan saya pikir umur saya tidak akan cukup untuk mempelajarinya. Setidaknya kita telah berusaha. Jika anda memiliki pandangan tentang hati dan cinta, saya harap anda mau berbagi dengan saya! Saya akan senang dengan hal itu.

Sebelum saya akhiri, izinkan saya bertanya pada anda:
Jika memang cinta itu kenikmatan, namun mengapa ada yang menderita karena cinta?
Apakah orang tersebut mencintai sesuatu yang salah?
Atau ada yang salah dalam caranya mencintai?

Selamat berpetualang dan mencinta! xD

Komentar